A. Tawassul.
a) Abstraksi.
Tradisi orang NU dalam tawassul sangat kental,
tawassul sendiri artinya adalah perantara. Kalau kita tidak sanggup menghadapi
langsung, maka perlu adanya perantara, sama halnya kalau kita tidak langsung
bertemu dengan presiden, kita lewat mentri-mentrinya. Ketika kita tidak dapat
langsung pada Allah SWT. maka mohon perantara para kekasih-Nya, para nabi,
syuhadak dan orang-orang shaleh.
b) Dalil.
عن أنس ، أن عمر إبن
الخطاب رضي الله عنه كان إذا قَحَطُوا استسقي بالعباس بن عبد المُطّلب فقال: اللهم
كنّا نتوسل اليك بنبيينا فتسقينا وإنا نتوسل اليك بعمّ نبيينا فاسقنا فيسقون.
(رواه البخاري)
c) Penjelasan.
Asy-Syaikh Jamil Afandi Sidqi al-Zahawi
menjelaskan, bahwa yang dimaksud istighasah dan tawassul dengan
para nabi dan orang-orang shaleh adalah menjadikan mereka sebagai sebab dan
perantara dalam memohon kepada Allah SWT. untuk mencapai tujuan, pada
hakekatnya Allah SWT. adalah pelaku yang sebenarnya (yang menagabulkan do’a).
(KH. Muhyidin Abdussomad, Hujjah NU, hlm. 90)
B. Tahlilan.
a)
Abstraksi.
Diantara budaya orang-orang NU adalah Tahlilan, acara ini sering
dikaitkan pada acara-acara lain, misalnya prosesi tasmiyah (penamaan
bayi) dalam prosesi ini terdapat amaliah tahlilan, prosesi ziaroh kubur dalam
acara ini juga terdapat amaliah tahlilan, dan lain sebagainya. Amaliah tahlilan
ini berisi pembacaan ayat-ayat suci al-Qul’an, shalawah untuk Nabi Muhammad
SAW. dan zdikir-zdikir yang telah diramu oleh para Ulama.
b)
Dalil.
عن النبي صلي الله
عليه وسلم أنه قال (( تصدقوا على أنفسكم وعلى أمواتكم ولو بشربةِ ماءٍ فإن لم تقدروا على ذلك فبأية من كتاب الله
تعالى فإن لم تعملوا شيئً من القرآن فادعوا لهم بالمغفرة والرحمة فإن الله
وَعَدَكم لإجابة)).
c)
Penjelasan
Imam Nawawi berkata: perbuatan yang disukai (istishab),
yakni bagi seseorang yang berziarah kepada orang yang telah wafat, lalu membacakan
ayat-ayat al-Qur’an sekedarnya dan berdo’a untuknya. Keterangan ini di Nas
oleh Imam asy-Syafi’I dan disepakati para Ulama yang lain. (KH. Munawwir
Abdullah Fatah, Tradisi Orang-Orang NU, hlm. 279).
عن أبي هريرة رضي
الله عنه (( من زار قبر أبويه أو أحدهما في كل مرة غفر الله له وكان بارا بوالديه
)). (رواه الحاكم)
1 comment:
oohh begitu ya booss.. makasih yee.
Post a Comment