Sebelum menulis ini, saya mengirim sms kepada beberapa teman wanita yang ada di kontak hp saya, begini “kenapa wanita sering menangis?” Jawaban mereka relatif sama. Ada yang bilang karena sensitif, lemah, sulit menahan, adalagi yang lebih aneh, katanya tangisan wanita itu tanda dari ingin diperhatikan dan dimanja oleh para lelaki.
Dari beberapa balasan yang ada di kotak masuk. Bisa ditarik kesimpulan
bahwa mereka belum menyadari, bahwa di balik air matanya, akan adanya daya dan kekuatan
besar yang diberikan oleh Tuhan kepada wanita.
Tentu sudah tidak asing lagi dengan perumpamaan hadits Nabi yang berbunyi
“Wanita itu diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok”. Kenapa Tuhan
memilih bagian tulang rusuk, bukan bagian yang lain? Hati misalnya, kepala,
atau tulang betis, dsb.
Tulang rusuk merupakan tulang pelindung dari hati, paru-paru, jantung,
usus, limpa, ginjal, dan segala organ metabolisme yang ada dalam tubuh.
Bayangkan bila tidak ada tulang rusuk, maka struktur organ metabolisme kita
akan mudah terluka dan nyaris rentan akan bahaya. Demikian perumpamaan posisi
wanita bagi lelaki, jadi wanita secara primordial sudah mempunyai bekal untuk
mendampingi sekaligus memberi motivasi lelaki, yang cenderung tidak sabaran,
mudah naik darah, mudah putus asa, dan mudah mengeluh. Karenanya ada pepatah
yang mengatakan “Di sisi lelaki yang tangguh pasti ada wanita yang lebih
tangguh”. Coba perhatikan film-film superhero, pasti ada wanita di sisinya
yang selalu menyemangatinya, tidak hanya itu lihat Soekarno, Gus Dur, Chairil
Anwar, WS Rendra, Iwan Fals, dan beberapa tokoh besar lainnya.
Kembali kepada pokok bahasan, kenapa wanita itu lebih sering menangis?.
Dari beberapa sumber,
juga diskusi yang kugelar dengan teman-teman yang konsen dalam studi wanita di
kampus, hasilnya sangat luar biasa, meski belum memuaskan untuk orang-orang
tertentu. Uraian di atas mungkin sangat tendensius, dan memertanyakan di mana
posisi lelaki sebenarnya. Sebaiknya pembahasan itu kita selesaikan diskusi
saja. Yang jelas masing-masing mempunyai peran sendiri, tidak bisa dicampur
adukkan peran satu dengan yang lain, namun bisa digantikan.
Tuhan menciptakan wanita dengan
penuh keagungan dan kemulyaan. Setiap kodrat kewanitaannya, tingkah lakunya,
dan bahkan “kelemahannya” menyimpan kekuatan agung. Syahdan, ada seorang anak
kecil yang bertanya kepada ibunya “Ibu, kenapa ibu menagis?” sang ibu menjawab
“karena aku adalah seorang wanita, Anakku?”. Anak kecil itu diam saja, karena
memang belum sampai nalarnya. Tak lama kemudian sang ibu berkata “Kamu tidak
akan pernah mengerti”. Lama kemudian anak itu menjadi tumbuh remaja dan dewasa,
dan masih menyimpan pertanyaan, kenapa wanita menangis?.
Saat sang
anak beranjak belia, remaja, dandewasa.
Suatu malam ia bermimpi bertemu denganTuhannya, dan sang anak yang
sudah dewasa itu bertanya “Kenapa wanita itu sering menangis?” Tuhan menjawab “Karena
air mata wanita itu adalah sumber kehidupan, Aku ciptakan wanita dari tulang rusuk lelaki,
agar ia bisa menjadi pelindung saat suaminya merasa lemah, putusasa,
dan rendah hati.Bukankah tulang rusuk itu akan melindungi hati, jantung, paru-paru agar
takkoyak?.Di bahunya Aku membuatnya manusia paling kuat bagai seorok bayi yang mudah terlelap di
pangkuannya. Aku buat dadanya mengalirkan air kehidupan,
Aku buat senyumnya menjadi obat lelah bagi suaminya,
Aku beri ia kesabaran untuk menjadi pendamping saat suaminya dalam kondisi sulit,
Aku beri ia kemampuan untuk menjadi pertimbangan bagi suaminya, Aku jadikan ia dewasa saat suaminya muncul sifat kekanak-kanakannya.
Dan Aku memberikan sesuatu yang tidak Aku berikan kepada makhluk lain, yaitu air mata.
Aku jadikan air mata bagi wanita sebagai pengungkapan jiwanya,
karena wanitasulit mengungkapkan perasaannya, dan karenanyaa kuberikan ia air
mata sebagai jurus terakhirnya untuk mengungkapkan perasaannya. Lalu dengan air
mata itu, ia akanmen jadi manusia yang tegar, karenanya ia bisa mengungkapkan perasaannya, seperti bahunya dan keagungannya tingkahlakunya.”
Banyak orang yang
bilangkalau air mata adalah sebuah “kelemahan” wanita.Namun di balik
“kelemahanitu” tersimpan sumber kehidupan yang terkadang takbisa dan di wujudkan dalam kata-kata.
sumber : http://katabelantara.blogspot.com/
No comments:
Post a Comment