Saya bermimpi liberalisasi juga berlaku untuk sistem rekrutmen dan kepegawaian di univ negeri. Kalau ga becus nulis, berkarya, riset, atau pengabdian masyarakat ya sudah di evaluasi setahun atau tiga tahun sekali trus di buang. Dengan begitu, tidak nyolong gaji tapi bela perusahaan atau mroyek melawan rakyat. Tidak dipecat klo disebabkan force major, kecelakaan fisik atau penyakit kronis, misale.
Syarat kaapitalisme lama itu selalu tumpul ke atas dan tajam ke bawah.
Sebagai syarat lulus mewajibkan selain nulis skripsi, tesis, dan
disertasi harus menulis ilmiah dalam bentuk jurnal dan sesederajat. Lah
mbok ya setiap dosen kalau mau dikasih jam ngajar atau dikontrak lagi
pertahun harus punya karya tulis atau hal lain. Klo ga pecat saja.
Lelang jabatan sebagai Transparansi, akuntabilitas, antikorupsi, good governance sebagai tulangpunggung reformasi neoliberal untuk menciptakan pasar yang fair secara adhoc perlu didukung dan dijalankan orang macam Jokowi, Ahok, Jonan, SMI.
Orang macam Ahok perlu dikloning untuk jaga gawang sektor pendidikan, perumahan, kesehatan dan kementerian kreatif yang pro penciptaan lap kerja dan pekerja bermutu.
Dengan orang macam Ahok itu saya yakin secara teoritis dan praktik, sisi baik neoliberal bisa dipetik untuk setiap orang bisa kuliah setingginya tanpa mikir biaya, syaratnya cukup niat. Miskin, difabel, perempuan hamil diluar nikah dsb tetap ada hak dan bisa sekolah/ kuliah setingginya. Pun tidak takut sakit. Tidak takut menggelandang. Sekolah, kesehatan, perumahan, dan pasar kerja tersedia bebas untuk disadvantaged, poor and minority.
Filsafat politik kita ga kiri dan ga kanan. Ad hoc neolib ala Jokowi Ahok patut didukung sembari menyiapkan yang permanen pro rakyat miskin.
oleh: Sigit Budi
Lelang jabatan sebagai Transparansi, akuntabilitas, antikorupsi, good governance sebagai tulangpunggung reformasi neoliberal untuk menciptakan pasar yang fair secara adhoc perlu didukung dan dijalankan orang macam Jokowi, Ahok, Jonan, SMI.
Orang macam Ahok perlu dikloning untuk jaga gawang sektor pendidikan, perumahan, kesehatan dan kementerian kreatif yang pro penciptaan lap kerja dan pekerja bermutu.
Dengan orang macam Ahok itu saya yakin secara teoritis dan praktik, sisi baik neoliberal bisa dipetik untuk setiap orang bisa kuliah setingginya tanpa mikir biaya, syaratnya cukup niat. Miskin, difabel, perempuan hamil diluar nikah dsb tetap ada hak dan bisa sekolah/ kuliah setingginya. Pun tidak takut sakit. Tidak takut menggelandang. Sekolah, kesehatan, perumahan, dan pasar kerja tersedia bebas untuk disadvantaged, poor and minority.
Filsafat politik kita ga kiri dan ga kanan. Ad hoc neolib ala Jokowi Ahok patut didukung sembari menyiapkan yang permanen pro rakyat miskin.
oleh: Sigit Budi
No comments:
Post a Comment