Suatu hari di tahun 2007, saya menonton pentas padhang mbulan /
kenduri cinta Kyai Kanjeng di TIM. Kerumunan orang hanya konsentrasi
pada panggung. Saat itu Bertha didapuk nyanyi. Mbah Surip ndoprok di
pojokan.
Selesai Bertha bernyanyi, Cak Nun bangkit memegang mic
memohon dengan bahasa Jawa seorang yang dia hormati untuk berada di
panggung bersama mereka, Kyai Kanjeng. Semua mata menoleh ke belakang,
mencari tahu siapa gerangan yang diminta sang bintang panggung malam
itu.
Mata elang Cak Nun tidak lain meminta seorang penunggang sepeda motor
sport hijau yang berambut gondrong dan kaos turtle neck methet awak u
can see. Kacamata hitam yang dijadikan bando rambut, jaket jeans yang
disampirkan pada stang motor, dan sepatu boots itu membuat saya bertanya
siapa gerangan si bocah tua nakal itu.
Cak Nun masih merayu
mendapuk laki-laki paruh baya yang menonton pentas malam itu dengan
seorang perempuan muda itu. Tepuk tangan bergemuruh mendukung usulan Cak
Nun agar si bocah tua nakal itu naik ke panggung. Beberapa awak Kyai
Kanjeng mendekati pria bermotor sport yang menyampirkan helm itu.
Perlahan hati si bocah tua nakal luluh oleh gemuruh tepuk tangan dan
rayuan Jowoan Cak Nun. Perlahan laki-laki bernama Imam Soekarno itu
mengancang turun dari motornya. Dia berbincang sejenak dengan perempuan
yang diboncengnya.
Penonton yang lebur semakin bergemuruh. Cak
Nun pun akhirnya dengan tawa menang akhirnya menyebut nama si bocah tua
nakal, yang saya anggap menolak tua itu, ketika telah beringsut dari
motor. Cak Nun tidak lagi memangil akrab dengan kata "Cak" tapi dengan
nama kiranya dikenal orang awam macam saya: Leo Kristi.
Damai di surga!
Update:
Suatu hari di TBY, gara2 senar gitar yang dimainkan oleh LK itu putus,
LK ngambek sama panitia dan pergi begitu saja meninggalkan panggung.
LKers paham betul dengan gaya jalanan LK, dan panitia serta kawan2 LK
butuh waktu 120 menit untuk membujuk LK untuk kembali ke pentas. Gombloh
sempat memberi julukan LK ini seorang nasionalis cengeng. (Diriwayatkan
oleh AS)
Sumber lisan lain yg saya peroleh dari tukang sett
sound LK, beliau ini hidup dari fans yang kaya2, fans abadinya banyak.
Di hadapan LKers, LK adalah nabi, begitu idealis, wajar jika hidup
biasa. Penampilannya di panggung sangat fenomenal dan menjiwai total.
Dan dibawah besutan kandidat doktor SS, karir LK bertahan sampai
meninggal.
No comments:
Post a Comment