BOIKOT adalah bentuk tindakan politik, ekonomi, dan sosial yg sudah diterima luas mashur pula diseluruh dunia. Semua orang sekarang menggunakan istilah itu tampa merasa perlu mempertanyakan lagi asal muasalnya. Padahal, kata itu bermula dari tindakan sederhana. Alkisah, adalah seorang kapten Charles Cunningham Boycott. Dia adalah seorang kaki-tangan Lord Erne - seorang tuan tanah guntai (absentee landlord) di kecamatan (county) Mayo, kabupaten Irlandia Barat, provinsi Irlandia, Inggris raya. Yg dikuasai Inggris yang sangat tidak suka terhadap warga setempat.
Pada tanggal 23 September 1880 "seperti suatu kehendak yg tak tertahan lagi" (dalam kata2 koran Connaught Telegraph), para penggarap laharln dibawah pengawasan Boycott mogok kerja memprotes harga sewa dan pencaplokan lahan mereka secara tidak adil. Boycott dan keluarganya pun terpaksa harus memeras sendiri susu sapi2 mereka, memasang sendiri sepatu kuda2 mereka, menandur sendiri benih2 di lahan pertanian mereka. Para pelayan toko menolak melayani Boycott dan keluarganya. Kantor pos berhenti mengantarkan surat kepadanya. Boycott pun dikucilkan dan tak berdaya melakukan pembalasan apa pun, sehingga para pendukungnya pun kehilangan semangat membelanya. Di London, satu tajuk rencana di koran Times mengeluhkan peristiwa tersebut sebagai "gambaran menakutkan dari kemenangan anarki masyarakat mana pun, yg minta diakui sebagai tindakan beradab dan patut mendapat perlindungan hukum".
salah seorang penggerak aksi mogok itu, James Redpath, ahirnya berkesimpulan bahwa tidak ada satupn kata yang tepat untuk menyebut bentuk tindakan ketidakmampuan yang berhasil itu. untuk memperkuat tindakan ketidak patuhan yang berhasil itu. untuk memperkuat dampak politik dari tindakan tersebut, dia merasa perlu suatu penyebutan baru. sebagaimana tertulis dalam catatan kenangannya pada tahun 1881, Talks About Ireland ( Omong-omong soal Irlandia), dan meminta nasihat kepada seorang pastor yang bersimpati, Romo John O'Malley "(OMalley) duduk menyangga besanya, condong ke depan lalu bilang, 'bagaimana kalau mem-Boycott-nya'?"
Dalam buku Capain Coycott and The Irish (kapten Boycott dan Irlandia), Joyc Marlow menguraikan bagimana seorang relawan pro-Inggris datang untuk membela Boycott yang sedang keok itu, dikawal oleh satu detasemen yang terdiri atas seribuan orang serdadu. Perbekalan mereka, antara lain, terdiri ats 14 galon wiski, 30 pounds (kira-kira 13,6 kilogram - penerjemahan) tembakau dan 4 terompet penegara kabut. Setelah beberapa minggu menggali lahan dan menyemai benih ssayuran di sana, di bawah guyuran hujan lebat, akhirnya merekapun menyerah dan meninggalkan Boycott. sang kapten pun ahirnya berpulang ke Inggris. Dia tak pernah kmebali lagi ke kecamatan Mayo. dan itulah awal mula perjalanan sejarah Irlandia meraih kemerdekaannya.
semula nama sang kapten yang semula tidak terkenal di pedalaman barat Irlandia itu pun mendunia dalam buku-buku kamus. Rezim militer pimpinan Jeneral Augusto Pinochet sempat menderita akibat tindakan Boicotear.
semula nama sang kapten yang semula tidak terkenal di pedalaman barat Irlandia itu pun mendunia dalam buku-buku kamus. Rezim militer pimpinan Jeneral Augusto Pinochet sempat menderita akibat tindakan Boicotear.
Produksi buah apel dan anggur Chili sebagai protes terhadap penindasan pemerintah Junta militernya pada tahun 1970-an. Rakya tpolandia manenatang pemberkaluan paksa UU Darurat oleh penguasa Komunis pada tahun 1981 dengan menyatakan Boykot terhadap siaran-siaran berita resmi televisi pemerinth (termasuk tindakan menggelandang tv dengan kereta dorong ke jalan-jalan sebagaimana dikisahkan dalam tulisan lain dalam blog ini. Orang Rusia omong tentang 'Boikotovorat' dab orang perancis menyebutnya "un Boycott". semua itu gara-gara satu kejadian kecil lokal satu panen sayur umbi-umbian (turnip/lobag) yang gagal di pedalaman Irlandia pada 1880.
No comments:
Post a Comment